Kamis, 20 Desember 2012

Nonton 5cm dengan jarak 5cm



Tau film 5cm kan? ini film benar-benar bikin saya gak sabaran pingin nonton. Walaupun minggu-minggu ini lagi sibuk-sibuknya UAS, tetap nyari kesempatan buat nonton film ini. Biasanya saya paling ogah kalau harus duduk di kursi paling depan. Tau sendiri kan, kalau duduknya didepan, kepala kita tidak akan punya posisi seperti yang seharusnya saat nonton, tapi harus dinaikkan sedikit, paling tidak 5cm. Ah, kenapa semuanya serba 5 cm. Judul diatas cuma perumpamaan karena kali ini saya harus rela duduk di kursi urutan ke-2 dari layar.

Padahal saya sudah ngantri sejam sebelum filmnya dimulai, dan ada dua studio pula, apalah daya, saking banyaknya orang-orang yang pingin nonton ini film, dan daripada pulang karna kecewa gk jadi nonton, mendingan duduk dengan jarak 5cm dari layar.

Walaupun duduk dengan jarak yang sangat dekat dengan layar, film nya tdk mengecewakan. Pesan persahabatan yang disampaikan, semangat nasionalisme, semangat menggapai cita-cita juga panorama indahnya Indonesia sampe ke penonton. Oh iya, saya suka salah satu ide bisnisnya Genta yang membuat kantornya sekaligus menjadi cafe. Jadi, suatu saat kalau ada client yang pingin ketemu gak perlu nyari cafe lain, cukup dikantor sendiri. Bisnis utama jalan, bisnis sampinganpun jalan. hebat!

Rabu, 19 Desember 2012

Mau ko jadi apa mer?

Kira-kira begitu pertanyaannya Tami di kelas kepemimpinan waktu saya dan teman sekelas AIP lagi sibuk-sibuknya kerja tugas. Kalau ditanya mau jadi apa, mungkin merujuk pada cita-cita. Nah kalau ditanya cita-cita, sampai sekarang cita-cita saya masih suka berubah, bahkan beberapa hari yang lalu saya punya cita-cita baru tentang tempat impian saya untuk bekerja nantinya. Hahaha, yang ini gk usah dibahas.

Mungkin terlihat plin-plan karena sampe umur segini belum punya cita-cita yang pasti. Karena pertanyaannya Tami tidak saya duga sebelumnya, yowis, saya juga menjawabnya dengan *bisa dibilang tujuan hidup. Saya jawab kalau saya cuman kepingin hidup tenang. Kayak luas ini makna jawabanku ehh, saya sendiri mungkin masih belum bisa menjelaskan makan hidup tenang itu seperti apa.

Karena jawaban saya ini lucu atau bagaimana, Kiki tiba-tiba ketawa sambil bilang "tidur dikamar ji itu kauee, sambil mu kunci kamarmu". Kan benar, jawaban saya punya arti yang luas dan berbeda-beda tiap orang. Trus saya jawab "Nda tenang lah kalau cuma tidur dikamar, siapa bde yang biayai hidupku kalau dikamar ja' terus?".
Lagi-lagi Tami nanya, mau ko apa kalau lulus kuliah?
"Mau ka' cari kerja". "Kerja dimana?". "Dimana saja yang mau terima saya"
Sumpah, setelah saya pikir-pikir lagi, ini jawaban, gak banget. Sayangnya sdh terlanjur mi kujawab.


Ngomongin soal cita-cita, waktu SMP dulu saya pernah kepingin jadi guru TK. Kenapa guru TK? Saya senang melihat anak-anak yang lugu, hidupnya sederhana. Bahkan kalau sempat marahan sama temannya, tidak perlu menunggu besok, beberapa saat kemudian pasti baikan lagi, seolah sebelumnya tidak pernah terjadi apa2 diantara mereka. Nah kalau orang dewasa, boro2 dah, punya masalah dikit aja sama orang, baku bombe mi sde. #hanya untuk beberapa orang saja, terutama yang masih labil, haha. tidak semuanya kayak gitu kok :) Trus juga saya suka ngebayangin kalau ngajar anak-anak TK menghitung, membaca, atau bernyanyi saat saya memberikan perintah mengerjakan soal atau apalah, mereka akan serempak menjawab "iyaaaa buuuu". Hahaha. Menyenangkan sekali. :D

Apapun cita-cita saya, kamu dan kalian semua semoga merupakan hal-hal yang membuat kita menyenangi, betah, memberikan hidup yang layak, juga bermanfaat buat orang lain. Amin.


Sabtu, 15 Desember 2012

Investor galau

Layaknya mahasiswa pada umumnya, dua hari lagi saya mau UAS. Stres? mungkin ia, mungkin juga tidak. Dari delapan mata kuliah yang saya ambil semester ini. dua diantaranya dapat tugas "take home". Salah satu mata kuliah udh pasti nilainya, Alhamdulillah memuaskan :). Mata kuliah lain mungkin tetap ujian dikelas. Tapi yang satu ini, mata kuliah analisis investasi dan portofolio, i'll be an investor. Dapat tugas menilai saham beberapa perusahaan dan tentukan saham perusahaan mana yang akan kamu pilih jika kamu jadi investor.

Taken from google
Kalau boleh milih, diantara sepuluh perusahaan yang saya analisis, saya gak mau satupun dari mereka. Tingkat pengembalian lima bulan terakhir kecil banget. Sekedar info, dalam investasi, seorang investor berusaha untuk mendapatkan return yang tinggi dengan meminimalisir risiko. Salah satu caranya dengan membentuk portofolio. Tapi kalau ekspected returnnya saja minus, putuslah sudah harapan bisa dapat return yang optimal.

Dan disitulah tingkat kesulitannya, saya jadi bingung sendiri harus pilih saham perusahaan mana yang akan saya jadikan satu portofolio. Tugas saya jadi gak selesai sampai sekarang, padahal deadlinenya hari selasa ini. Belum lagi saya harus mempresentasikan pilihan portofolio saya. Saking sulitnya saya milih, saya jadi  merasa benar-benar menjadi seorang investor yang galau mau pilih perusahaan apa buat invest uangnya -_-
 

Minggu, 02 Desember 2012

Blog dan Jejaring sosial

Saya sudah lama mengenal blog, cuma baru-baru ini saja saya keseringan posting di blog, walaupun postingannya lebih mirip update status di facebook atau tweet di Twitter.

Kenapa saya bilang begitu? coba perhatikan, sebagian besar tulisan saya pendek-pendek. Ini letak perbedaannya. Blog sebenarnya menjadi wadah untuk menyalurkan bakat menulis versi digital, tanpa kertas dan tanpa tinta. Atau bisa dikatakan kalau blog bisa menjadi sarana tempat belajar nulis, tulisan apapun itu. Sementara  jejaring sosial seperti twitter, kita dibatasi hanya boleh mengetik beberapa karakter saja, nah kalau di blog? mau sepanjang apapun yah sahsah saja. Memang facebook menyediakan sarana untuk menulis tulisan yang panjang-panjang seperti "notes". Cuma ya gimanaaa gitu, sensasinya beda.

Menurut saya, blog juga ngasih kesempatan buat orang-orang yang punya bakat nulis, cuma belum beruntung sampai bisa nerbitin buku, atau memang ogah punya buku. Cuma ya itu, blog belum punya tingkat perlindungan terhadap kekayaan intelektual seseorang layaknya buku yang punya aturan larangan buat dicopy, atau dibajak. Jadi bisa dengan gampang di copy paste paling tidak buat tugas kampus *pengalaman :p

Balik lagi ke jejaring sosial. Bukannya anti sama jejaring sosial, saya juga punya akun disana kok.  Cuma itu tadi, jejaring sosial kebanyakan memuat obrolan, update status trus dikomentarin panjaaangg banget, *lagi2 pengalaman

Keahlian menulis kan bisa dilatih dengan membaca, nah kalau bacaan yang dibaca pendek-pendek, alhasil tulisannya juga pendek-pendek kayak beberapa postingan saya diblog ini. -_-

*Semoga postingan saya kali ini bukan termasuk update status