Sabtu, 10 Maret 2012

Gundukan Pupuk Kandang

Ini adalah salah satu judul dari buku karya Ajahn Brahm “Si Cacing dan Kotoran kesayangannya”.
Bukan tentang keseluruhan cerita yang akan saya ungkapkan, tp “gundukan pupuk kandang” ini mengingatkan saya dengan tragedi, *sebut saja begitu, yang pernah menimpa saya 2 tahun yang lalu.

Kalau judulnya tragedi, sudah pasti kejadian tidak mengenakkan. Bahkan yg saya rasakan lebih dari itu. Suatu kegagalan yang merusak seluruh rencana yang telah dibuat. Memang tak banyak yang tahu tentang cerita ini, bahkan saat memposting ini saya sama sekali tidak berniat untuk mengungkapkannya secara langsung. Yang perlu kamu ketahui bukan kejadian apa, tapi apa yang bisa saya dapat dari kejadian ini.
Dari tragedi ini, saya jadi tahu teman yang benar2 menyayangi saya. Ya memang benar, saat kita jatuhlah kita akan tahu siapa yang benar-benar peduli. Orang terdekat (orangtua) sudah tentu menjadi orang yang paling perduli, walaupun tidak dipungkiri kalau mereka tidak kalah sedihnya dengan saya.

Sedikit mengutip “Gundukan Pupuk Kandang” bahwa ada tiga hal yang diketahui saat tragedi menimpa hidup kita.
1.       Kita tak memesannya, kita berkata “kenapa saya?”
2.       Kita merasa kehabisan akal, tak seorangpun dapat menyingkirkannya
3.       Tragedi ini sangat menyakitkan, penghancur kebahagiaan dan rasa sakit yang ditimbulkannya menghantui sepanjang hidup kita. Sungguh tak terhankan.

Ya, saya mengalami ketiga hal diatas. Saya terus menyesali diri saya, dan menjadi minder atas kejadian itu. Semua rencana masa depan yang telah dibuat harus gagal karena ini. Namun saya sadar, bahwa penyesalan dan semua keluhan saya tidak akan mengubah keadaan.
Pertolongan Tuhan memang selalu ada untuk umatnya, saat saya mulai bangkit, ada saja keajaiban dariNya. Dorongan semangat dari oranglain, juga bantuan mereka membuat saya menjadi lebih semangat untuk berbenah. Hasilnya tidak perlu diragukan lagi, bahwa jika ada kesungguhan untuk melawan keterpurukan, lalu bangkit untuk meraih yang lebih baik, pasti akan menghasilkan sesuatu yang kita harapkan bahkan mungkin lebih.

Buku ini menceritakan bahwa saat kita menemukan gundukan pupuk kandang didepan rumah, maka segeralah membereskannya, dan mungkin saja ditempat pupuk kandang yang telah kita pindahkan akan tumbuh subur tanaman2 yang indah.

Begitupun dengan saya, harusnya saya bersyukur karena tragedi ini pernah terjadi pada saya. Walaupun yg saya hadapi sekarang tidak sesuai rencana, tapi disini, ditempat ini, saya mengenal hal baru, yang belum tentu saya dapatkan ditempat yang sudah saya rencanakan sebelumnya. Jadi, kalau kamu menemukan pupuk kandang yang beraroma busuk didepan rumahmu, maka bersegeralah memindahkannya ke halaman, dan perindahlah tanaman-tanaman yang bisa mengindahkan rumahmu itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar