Kamis, 28 Maret 2013









"Can you see your reflection in my eyes?"








You can find these words on my glasses

Sabtu, 16 Maret 2013

"Saat kau membutuhkan semangat dariku,
bacalah buku mu, karena aku ada ditiap lembarannya"


"Kamu itu bukan bilangan prima, tidak akan ganjil bila bersamaku
dan kamu akan menjadi bilangan prima, bila kau habis membagi cintamu dengan dirimu sendiri"



"Kamu produk, aku customer
aku mem-positioning-mu di hatiku"



"Aku sudah terlalu banyak diam, diam dalam temaram.
Aku sudah terlalu banyak diam, diam dalam mimpi yang dalam.
Dan aku hanya diam, menunggumu dalam kelam"


"Kamu suka biru kan? aku pun begitu
Kalau begitu kamu pasti tahu, tentang rinduku yang kelabu,
menunggumu dalam pilu"


"Bukannya menyalahi janji,
aku hanya pergi, dari yang menyakiti"


"Kita membentuk sudut 90 derajat.
aku vertikal, kamu horizontal
kita tak pernah sejalan"

Rabu, 06 Maret 2013

Kemesraan mu dengan Tuhan.

Saya masih ingat cerita salah satu teman, ia teman saya sejak kls 5 SD.  Teman saya yang satu ini acap kali punya kemesraan yang intens dengan Tuhan. Dibandingkan dengan anak SD/SMP kebanyakan, teman saya yang satu ini luar biasa. Kebanyakan usia remaja itu sering ketinggalan waktu shalatnya, atau mungkin menunda-nunda, ya seperti saya ini. Dulu, bahkan sampai sekarang saya masih sering ketinggalan waktu shalat fardhunya, atau menunda-nunda waktu shalat. *PERILAKU INI TIDAK UNTUK DITIRU! Bahkan saya masih ingat sekali teguran dari seorang ibu2 saat masih semester-semester awal kuliah. *Bu, perkataan ibu msh membekas sampai sekarang, terimakasih banyak :)

Suatu waktu, teman saya menceritakan kalau mamanya pernah bertanya sama dia, "Qiany, kok mama sekarang jarang ngeliat Qiany mesra sama Tuhan ya? gak kayak dulu, kayaknya mesraaa banget!" Saya tidak tahu pasti kemesraan yang bagaimana yang sering disaksikan sama mamanya Qiany, mungkin saja shalat malam, karena setahu saya, diusia remajanya, ia jg mudah bangun untuk melakukan ibadah sunnah yang satu ini.

Mengingat cerita teman saya ini, sepertinya saya sedang mengalami itu. Tapi yang saya sesalkan, saat saya merasa memiliki kemesraan yang intens dengan Tuhan, itu terjadi saat saya sedang kalut, sedang takut kalau-kalau terjadi hal-hal buruk pada saya. Apa ketakutan dan kekalutan memang diciptakan agar kita memiliki kemesraan yang intens saat sujud menghadap Tuhan? Atau sebenarnya kekalutan dan ketakutan salah satu peringatan untuk lebih khusyuk dalam beribadah? Yang saya tahu, memang hanya kepada Tuhan lah kita menggatungkan harapan. Dan kemesraan dengan Tuhan muncul saat kita sedang  memiliki harapan/doa.  Semoga kemesraan dengan Tuhan tidak hanya terjalin saat kita sedang meminta sesuatu pada ALLAH SWT. Amin..

  • Untuk Qiany yang entah kapan akan bertemu lagi, Semoga harimu menyenangkan :)

*Qiany merupakan akronim dari nama sebenarnya. Takut2 kalau suatu saat dia membaca postingan ini, ia tidak setuju namanya dicantumkan secara langsung.