Suatu waktu, teman saya menceritakan kalau mamanya pernah bertanya sama dia, "Qiany, kok mama sekarang jarang ngeliat Qiany mesra sama Tuhan ya? gak kayak dulu, kayaknya mesraaa banget!" Saya tidak tahu pasti kemesraan yang bagaimana yang sering disaksikan sama mamanya Qiany, mungkin saja shalat malam, karena setahu saya, diusia remajanya, ia jg mudah bangun untuk melakukan ibadah sunnah yang satu ini.
Mengingat cerita teman saya ini, sepertinya saya sedang mengalami itu. Tapi yang saya sesalkan, saat saya merasa memiliki kemesraan yang intens dengan Tuhan, itu terjadi saat saya sedang kalut, sedang takut kalau-kalau terjadi hal-hal buruk pada saya. Apa ketakutan dan kekalutan memang diciptakan agar kita memiliki kemesraan yang intens saat sujud menghadap Tuhan? Atau sebenarnya kekalutan dan ketakutan salah satu peringatan untuk lebih khusyuk dalam beribadah? Yang saya tahu, memang hanya kepada Tuhan lah kita menggatungkan harapan. Dan kemesraan dengan Tuhan muncul saat kita sedang memiliki harapan/doa. Semoga kemesraan dengan Tuhan tidak hanya terjalin saat kita sedang meminta sesuatu pada ALLAH SWT. Amin..
- Untuk Qiany yang entah kapan akan bertemu lagi, Semoga harimu menyenangkan :)
*Qiany merupakan akronim dari nama sebenarnya. Takut2 kalau suatu saat dia membaca postingan ini, ia tidak setuju namanya dicantumkan secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar