Minggu, 09 Juni 2013

Ibu kepada anak laki-lakinya

"Kemari nak, ada yang ingin ibu bicarakan. "
Sang anak pun duduk di dekat ibunya yang meski tak banyak bicara tapi tahu tentang segalanya.

"Ada yang salah nak, kau tak mencintainya." Sang ibu memulai kalimatnya

"Aku mencintainya, bu. Ibu saja yang tidak paham."

"Kalau kau benar-benar mencintainya, kau takkan menemui teman wanitamu tadi. Ibu tahu, kau pasti beralasan kalau ia hanya teman biasamu saja. Tapi nak, ada yang tak kamu tahu, kata-katamu selama ini tentang kau yang mencintainya itu salah. Selama ini kau hanya meyakinkan dirimu sendiri kalau kau mencintainya. Tapi kau salah nak. Kalau kau benar-benar mencintainya lantas kenapa kau tak terang-terangan mengakuinya? kenapa kau justru terlihat kalau kau sedang berusaha mencari gadis yang lain?"


"Ibu,ibu.. kata siapa aku tidak pernah bilang terang-terangan pada dia? aku sering bilang kalau aku mencintainya, dan dia pun tahu. Bukan hanya dia bu, teman-teman ku juga tahu kalau aku mencintainya. Semua orang tahu itu bu, bagaimana mungkin ibu bilang kalau aku tidak mencintainya?"


"Anakku, yakinkan hatimu. Meskipun banyak orang yang menganggap kalau kau mencintainya, dan dia pun tahu tentang itu, tapi itu bukan jawaban atas keraguan hatimu sendiri nak. Anakku, wanita itu suatu saat akan jadi ibu, sama seperi ibu sekarang. Ia bahkan lebih tahu, tentang apa yang benar-benar dicintai oleh anaknya. Termasuk wanita yang kau cintai itu, ia juga tahu nak. Tentang siapa yang benar-benar mencintainya. Jangan menularkan keraguan di hati wanita yang tahu kalau kau mencintainya. Yakinkan dirimu nak, kemudian yakinkan ia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar