Kamis, 03 Juli 2014

Perbincangan kala itu

Dalam senyum, air matanya tiba-tiba jatuh. Aku yang sedari tadi belum berbicara sepatahpun bingung dibuatnya. Lalu aku duduk di dekatnya.

Wanita ini beranjak dewasa. Ya, anggap saja begitu. Terkadang aku sendiri tak begitu tahu banyak tentang dirinya.

Lalu ku tanya ia, Kau kenapa?
Kenapa menangis? Aku kan belum bicara apa-apa?!

Tidak. Jawabnya singkat, senyum masih belum pergi dari wajahnya.

Selalu begitu. Setiap ditanya selalu mengelak.
Ya, aku tahu. Dia pernah bilang, lebih mudah untuk tersenyum daripada harus menjelaskan kenapa dia menangis.

Wanita harus kuat. Katanya.

Aku kemudian menerka-nerka, mencari tahu sendiri. Tak ada apa-apa di sekeliling kami. Tapi sebelum aku duduk di dekatnya, ada seorang wanita paruh baya yang melintas di hadapan dia.
Tubuhnya mulai menua, penglihatannya tak sejelas dulu, langkahnya mulai letih menemani puterinya yang tak kunjung dewasa.

Aku kemudian bertanya. Kau melihat siapa pada ibu tadi?

Dalam senyum, air matanya jatuh lagi.

Jumat, 02 Mei 2014

Senin, 24 Maret 2014

After All This Time

Kalau dipikir-pikir, cepat sekali 'pindahnya hidup'. Perasaan baru kemarin saya SD, hahahaaa yg ini gak mungkin banget kalau baru kemarin. Yang pasti sy masih ingat waktu SD, SMP, SMA, nah sekarang udah selesai kuliah.. Alhamdulillah :').. Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan??? :')

Dan hidup katanya baru akan dimulai ketika studi mu selesai. Let's see.. semoga kita selalu diberkahi Allah SWT.

For you all.. Thank you so much  :')






Tiga Tahun with cen, cul :')

And... After all this time, Semoga akan jadi anak kebanggaan.. :*
Barakallah, Aamiin.





Rabu, 26 Februari 2014

Batang pisang dan Telur

Malam minggu kemarin, sy yang sedang berkunjung ke rumah nenek di kampung ikutan maulidan di mesjid sama masyarakat disana.


Maulid nabi yang banyak diperingati umat muslim identik dengan pohon pisang dan telur. Kenapa pohon pisang? Sepahaman saya dari pak ustadz yang ceramah malam itu, pohon pisang memiliki  dua filosofi. Yang pertama karna pohon pisang tumbuh lurus tanpa cabang sana cabang sini. Ini menunjukkan tentang tuntunan hidup manusia yang harus menempuh jalan yang lurus atau jalan yang baik sesuai tuntunan Rasulullah saw. Yang kedua, pohon pisang tidak akan mati sebelum berbuah, meskipun dipotong tunasnya kalau blm pernah berbuah maka akan tumbuh tunas baru. Ini menunjukkan hidup manusia, sebelum ia mati harus melakukan hal2 yang bermafaat.


Dan kenapa telur, sepahaman saya lagi, manusia bisa diidentikkan dengan telur. Pada telur kita tahu bahwa ada kulit telur, putih telur, dan kuningnya. Ini menunjukkan diri manusia yang memiliki hati, perkataan, dan perilaku. Ada yang ketiganya sama, tapi ada juga manusia yang berbeda antara isi hatinya, perkataannya dan perilakunya. Yang kedua karena telur bentuknya tidak bulat sempurna, menunjukkan bahwa manusia tidak ada yg sempurna. Baik ustadz, orang tua, apalagi yang masih muda kayak saya. hueheheee..

Saya sendiri baru tahu soal pohon pisang dan telur ini. Ternyata punya arti tentang kehidupan manusia. :) dan baru kali ini saya lihat pohon pisang berbuah telur rebus dan ada hiasan warna warninya. .





Jumat, 24 Januari 2014

Gulali


Kamu tahu gulali?


Iya, yang ini..

Gulali biasanya kita temukan di sekolah-sekolah atau di pasar malam. Sebagai jajanan yang murah meriah, dan warnanya yang memikat. Jangankan anak kecil, saya juga seneng kalau dikasih gulali. hehee

oke, bukan itu sih intinya.

Sebagai seorang yang kadang menghubung-hubungkan sesuatu. Setelah angkot jodoh , terpikirkanlah oleh saya soal gulali ini. Kalau kalian pernah makan gulali yang modelnya kayak gambar diatas, apa yang terjadi kalau dua stick gulali disatukan? Lengketnya bukan main lagi, tidak bisa dipisahkan.

Di suatu tempat



Aku ada di suatu tempat miliknya
katanya, ia sedang mencariku
aku berusaha lari saat ia menutup diri sesaat
namun aku tak kunjung pergi darinya

tanpa ku sadari,
ia juga ada di suatu tempat milikku


kami berada pada suatu tempat
tempat yang berbeda
milik ku dan
milik dia



Aku dan dia berada pada suatu pandang mata

Kamis, 09 Januari 2014

Bertahan Hidup


 Untuk hidup yang....


terkadang membuat tertawa lepas,

terkadang membuat bahagia,

terkadang memusingkan,

yang jika semakin dipikir semakin membingungkan,



hingga terkadang juga membuat marah,

atau merasa dikecewakan,

hingga merasa tak punya daya dan tak tau harus berbuat apa.

Tetaplah berserah diri,

dan yakin, yang terbaik akan datang.

Karena begitulah hidup. Bagaimanapun ia, harus tetap BERTAHAN HIDUP.



"....Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita...." QS. At-taubah : 40


*all pictures taken from google

Jumat, 03 Januari 2014

Angkot Jodoh



Entah kenapa salah satu jurusan angkot di kota ini disebut jodoh. Mungkin saja dahulu kala, ada pasangan yang pertemuan pertamanya ditempat ini. Kemudian mereka menjalin kasih, menemukan kecocokan, menikah, punya anak dan…. ah, terlalu manis pertemuan seperti ini.

Dan apakah tujuan dijadikan salah satu jurusan angkutan kota agar orang-orang bergegas untuk pergi menjemput atau bertemu dengan jodohnya?

Mari kita mulai beranalogi. Jika angkot itu diumpamakan sebagai jodoh, pantaskah?

Mari kita lihat. Anggap supir angkot dan penumpang adalah sepasang. Terserah, mau supir atau penumpangnya yang laki-laki.

Angkot. Ngetem berlama-lama, menunggu berlama-lama, saat orang yang ditunggu mendekat, ia malah memilih angkot lain. Kecewa? Bisa jadi ia, tapi toh di depan masih ada penumpang yang lain.

Angkot, Ngetem berlama-lama, menuggu berlama-lama, saat orang yang ditunggu mendekat, ia malah memilih angkot lain. Sementara penumpang yang sudah duduk manis di dalam angkotnya beralih ke angkot lain. Ini ibarat ada yang menunggu tapi tak sadar ada orang yang lebih dekat yang mestinya lebih diperhatikan.

Angkot, Ngetem, kemudian ada penumpang. Si supir menjanjikan langsung berangkat, tapi toh tetap saja menuggu berlama-lama. Ini jenis angkot PHP mungkin.

Penumpang. Ceritanya sedang menunggu angkot. Banyak angkot yang lewat, tapi bukan angkot yang mengantarkan hingga ke tujuan. Jadi biarkan saja angkot-angkot itu berlalu.

Adalagi situasi yang bisa dianalogikan?

Saya tidak begitu paham. Saya cuma penumpang yang maunya diantar sampai ke tujuan dengan selamat dan berbahagia tanpa harus dijanjiakan yang manis-manis diawal dan harus menunggu terlalu lama.  

Kalau angkot bisa berlalu, apakah jodoh juga bisa berlalu?
 
Sudah ngubek2 google, tp cuma nemu ini yg pas buat dimasukkan di postingan



Kamis, 02 Januari 2014

2013 : Belajar Tentang Hidup

Hari ini adalah hari kedua di 2014. Dan apa yang saya lakukan di 2013?

Apa yang saya lakukan tentu saja bukan sesuatu yang wah. Tapi banyak yang saya dapatkan, saya menyebutnya *belajar tentang hidup. Iya, belajar tidak hanya dikampus, dari orang-orang yang ada disekeliling saya itu juga tempat belajar.

Di tahun lalu, pengalaman yang tidak terlupakan di 2013 pasti pengalaman KKN. Lebih dari sebulan harus tinggal di rumah orang lain, harus pandai-pandai meyesuaikan diri dengan tuan rumah, dan pasti, menyesuaikan diri dengan kesembilan teman kkn saya lainnya, yang sebelumnya sama sekali tidak saling kenal. Menyatukan isi kepala yang berbeda, pertengkaran kecil hingga harus berurai air mata, kejutan-kejutan manis, juga cinta yang tumbuh di tempat kkn bisa dijadikan pelajaran. Dan pelajaran yang saya dapat, anggaplah saya dan ke-9 teman kkn saya itu keluarga, dan selayaknya keluarga, meski sebesar apapun kekesalan yang ada di hati, sekesal apapun kita dengan salah satu anggota keluarga karena kebiasaan atau perkataan yang tidak menyenangkan, akan tetap jadi keluarga kan? :)

Kalau diingat-ingat lagi, soal belajar tentang hidup, kebanyakan saya belajar dengan melihat orang-orang disekeliling saya. Mungkin ada benarnya pelajaran yang saya dapat tapi juga tidak selalu benar. Dari teman-teman Etcetera, tentu saja banyak. Semangat teman-teman yang tertular ke saya hingga akhirnya bisa menyelesaikan ujian proposal. Juga hal-hal tentang pertemanan di etcetera. Terimakasih banyak :)

Bicara soal hati, *halahh
Tidak akan ada habisnya mungkin kalau bicara soal ini. QS. An-Nur 26 aja deh yah, yang penting pinter2 mengendalikan perasaan sendiri. Kalau katanya Tere Liye "Kenapa kita kecewa? Karena kita berharap." Jadi yuk, boleh berharap yang paling baik, tapi harus tetap mempersiapkan diri dengan hal buruk yang mungkin terjadi.

Dan oh ya, diakhir 2013, saya ditinggal pulang kampung selama 2 minggu sama mama. Dan apa yang saya sadari? Gak enak tinggal sendirian. *cih, manja banget gue. Dan baru benar-benar menyadari rempongnya jadi ibu rumah tangga, salut sama mama. :*

Tidak begitu spesial mungkin, tapi inilah yang saya dapat. Dan saya bersyukur untuk itu. Semoga kita semua dipanjangkan umurnya, supaya bisa terus belajar tentang hidup ya :)


Salam